Uskup Maumere Pimpin Misa Peresmian Gereja Lekebai

Gereja Katolik Sta. Maria Immaculata Lekebai di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, resmi diresmikan dalam sebuah misa yang dipimpin oleh Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu. Acara peresmian tersebut berlangsung dengan khidmat dan damai, tanpa adanya kendala yang signifikan.

Misa peresmian gereja tersebut dihadiri oleh para imam, jemaat, serta sejumlah hadirin termasuk Penjabat Sekda Sikka, Margaretha Movaldes da Maga Bapa.

Dalam sambutannya, Margaretha Movaldes da Maga Bapa menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pembangunan dan kegiatan-kegiatan keagamaan di daerah Sikka.

Margaretha mengatakan dari pemerintah akan terus bersama dengan pihak gereja dan umat serta masyarakat Sikka untuk membangun daerah tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat bangunan gereja tersebut agar selalu dalam kondisi baik. Ia menghimbau kepada pimpinan gereja dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga, merawat, dan memelihara bangunan gereja agar selalu dalam kondisi baik.

Lebih lanjut, Margaretha Movaldes da Maga Bapa juga mengungkapkan harapannya agar gereja yang kokoh tersebut dapat dimanfaatkan sepenuh hati sebagai sarana ibadah bagi umat Katolik di Sikka.

Dengan adanya gereja baru ini, diharapkan dapat memberikan semangat baru dalam pelaksanaan ibadah serta memperkuat kerukunan antar umat beragama di wilayah tersebut.

Gereja Katolik Sta. Maria Immaculata Lekebai merupakan salah satu infrastruktur keagamaan yang penting bagi umat Katolik di Sikka. Dengan dibangunnya gereja ini, diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih memadai bagi umat dalam melaksanakan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya.

Selain itu, peresmian gereja ini juga menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat kerukunan antar umat beragama di Sikka.

Dengan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang harmonis dan damai di wilayah tersebut.

Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak dalam pembangunan gereja tersebut.

Ia mengajak seluruh umat Katolik di Sikka untuk bersatu dan berkontribusi dalam memperkuat iman serta membangun komunitas yang sejahtera.

Peresmian Gereja Katolik Sta. Maria Immaculata Lekebai di Kabupaten Sikka tidak hanya merupakan sebuah peristiwa keagamaan, tetapi juga merupakan simbol dari semangat kerjasama dan gotong royong dalam membangun daerah.

Dengan adanya infrastruktur keagamaan yang memadai, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan spiritual dan sosial masyarakat Sikka di masa yang akan datang.

Dalam konteks pembangunan gereja, peran serta masyarakat juga sangat penting. Sebagai tempat ibadah umat Katolik, gereja tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan yang dapat memperkuat ikatan antaranggota jemaat serta memperluas keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan.

Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat setempat sangat diharapkan dalam menjaga dan merawat gereja tersebut agar dapat terus berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi umat.

Selain itu, peresmian gereja ini juga mencerminkan semangat toleransi antarumat beragama yang tinggi di Indonesia. Di tengah keragaman agama dan kepercayaan, pembangunan gereja seperti ini menunjukkan bahwa setiap umat beragama memiliki hak yang sama untuk menjalankan ibadah.

Hal tersebut sesuai dengan keyakinan masing-masing serta sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi salah satu pilar kehidupan beragama di Indonesia.

Melalui peresmian Gereja Katolik Sta. Maria Immaculata Lekebai, diharapkan dapat terus memperkuat kerukunan antarumat beragama di Sikka dan membangun fondasi yang kuat bagi pembangunan sosial dan spiritual di daerah tersebut.

Dengan semangat gotong royong dan kerjasama antarpihak, diharapkan pembangunan dan pembinaan umat di daerah ini dapat terus berjalan dengan baik, menjadikan Sikka sebagai contoh keberhasilan dalam membangun harmoni antarumat beragama di Indonesia.

Tinggalkan komentar