Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengajak seluruh gereja untuk bersatu dalam mengatasi masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia.
Menurut PGI, masalah lingkungan yang semakin membesar harus menjadi perhatian utama gereja dan memerlukan upaya luar biasa dari semua warga gereja.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di kantor PGI hari ini, Ketua Yayasan Kesehatan PGI Cikini, Dr. Agustin Teras Narang, SH., MH., menekankan pentingnya peran gereja dalam menyadarkan umat akan urgensi menjaga kelestarian lingkungan.
Menurutnya, suara gereja memiliki kekuatan besar dalam menyadarkan bahwa masalah lingkungan bukan hanya sekadar isu masa kini, tetapi juga untuk masa depan semua pihak bersama.
Ia Menambahkan semua pihak tidak boleh berhenti hanya pada kesadaran, tetapi harus terus bergerak menuju tindakan konkret yang melibatkan seluruh komunitas gereja.
Dr. Agustin Teras Narang melihat gereja sebagai wadah yang potensial untuk meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Menurutnya, situasi lingkungan saat ini membutuhkan respons yang terstruktur, sistematis, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk dari kalangan gereja.
Saat ini menurut Dr. Agustin, semua pihak tidak punya pilihan lain selain melakukan tindakan nyata untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari demi masa depan yang berkelanjutan.
Ketua Umum PGI, Pdt Gomar Gultom, juga menyuarakan pentingnya pertobatan ekologis sebagai bentuk kasih terhadap ciptaan Tuhan.
Menurutnya, ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh umat gereja, mulai dari praktik menghemat sumber daya alam hingga memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.
Ia menjelaskan semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga ciptaan Tuhan, dan gereja sebagai institusi moral memiliki peran penting dalam memimpin umat menuju perubahan positif dalam hal ini.
Sementara itu, Juliarta Bramansa Ottay dari Manka, sebuah organisasi masyarakat yang fokus pada perlindungan lingkungan, menyerukan agar seluruh pihak saling terkoneksi dalam upaya pelestarian lingkungan.
Menurutnya, selama ini upaya pelestarian lingkungan masih seringkali menjadi tanggung jawab sektor aktivis yang berkepentingan saja.
Padahal, lingkungan adalah tanggung jawab bersama semua pihak. Jadi, perlu bergerak bersama-sama, terkoneksi, dan menjadikan isu lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, Sekretaris Eksekutif bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI, Pdt. Jimmy Sormin, menegaskan perlunya adanya norma bersama dalam menjaga lingkungan.
Menurutnya, gereja telah menyadari pentingnya upaya pelestarian lingkungan melalui berbagai gerakan seperti Gereja Sahabat Alam dan kampanye pengurangan penggunaan plastik.
Namun demikian, masih diperlukan upaya lebih lanjut agar norma-norma tersebut benar-benar terinternalisasi dalam tatanan gereja secara menyeluruh.
Perlu upaya untuk hidup selaras dengan alam, tidak terlalu tamak, dan mampu membagi kehidupan dengan adil. Inilah wujud konkret dari pertobatan ekologis yang kita harapkan dapat menjadi landasan bagi semua umat.
Dengan semakin menguatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, PGI dan seluruh gereja anggotanya berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Melalui kolaborasi dan tindakan nyata, diharapkan lingkungan yang lestari dapat menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.